Peristiwa

Pesawat Smart Cakrawala Aviation Tergelincir di Bandara Kenyam, Begini Kronologi dan Evakuasinya

×

Pesawat Smart Cakrawala Aviation Tergelincir di Bandara Kenyam, Begini Kronologi dan Evakuasinya

Sebarkan artikel ini
Pesawat Smart Cakrawala Aviation Tergelincir di Bandara Kenyam

Nduga – Sebuah pesawat Smart Cakrawala Aviation dengan nomor penerbangan PK-SNB tergelincir di Bandara Udara Kenyam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Jumat (04/08/2023) sekitar pukul 09.35 WIT. Pesawat yang dipiloti Capt. Herland Rumpoko dan Teknisi bernama Aris Kurniawan, terbang kosongan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Kenyam Kabupaten Nduga.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, membenarkan kejadian tersebut.

Kabid Humas mengatakan pesawat tersebut rencananya akan menjemput penumpang di Bandara Kenyam dan pada saat landing pesawat tiba-tiba tergelincir keluar jalur Bandara.

“Ketika landing, tiba-tiba pesawat tergelincir keluar dari jalur bandara. Dalam kecelakaan tergelincirnya pesawat Smart Aviation tersebut tidak terdapat korban jiwa,” ujar Kombes Benny.

Menurut Kombes Benny, Polres Nduga bersama Satgas Damai Cartenz serta otoritas terkait saat ini masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan pesawat tersebut.

READ  Pencarian Korban Tenggelam di Bengkalis, Korban Ditemukan Dalam Kondisi Rusak

“Kejadian tergelincirnya pesawat Smart Aviation tidak mengganggu aktifitas penerbangan di Bandara Kenyam. Saat ini pesawat tersebut masih berada di pinggir Bandara dan mendapat pengamanan oleh aparat keamanan,” ujarnya.

Kedua awak pesawat baik Pilot maupun crew pasca kejadian langsung mengevakuasinya ke RSUD Kab. Nduga untuk mendapatkan perawatan intensif oleh medis.

Penyebab Pesawat Tergelincir

Hingga saat ini, pihak terkait belum mengetahui pasti penyebab pasti pesawat Smart Cakrawala Aviation tergelincir di Bandara Kenyam. Namun, ada beberapa kemungkinan dan dugaan yang menjadi faktor penyebabnya, antara lain:

  • Faktor cuaca.

Menurut saksi mata, saat kejadian cuaca di Bandara Kenyam sedang hujan deras dan berkabut1. Hal ini bisa mempengaruhi visibilitas dan konsentrasi pilot saat mendaratkan pesawat.

  • Faktor teknis.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nduga Yulius Tabuni, pesawat Smart Cakrawala Aviation merupakan jenis pesawat Caravan yang sudah cukup tua2. Hal ini bisa berpengaruh pada kondisi mesin dan sistem pengereman pesawat.

  • Faktor manusia.
READ  Penemuan Mayat di Rangkasbitung Membusuk di Dalam Rumah, Polisi: Korban Tinggal Seorang Diri

Menurut Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Papua-Papua Barat Yadi Kurniawan, pilot pesawat Smart Cakrawala Aviation tidak melaporkan adanya masalah sebelum mendarat3. Hal ini bisa menunjukkan adanya kesalahan atau kelalaian dari pihak pilot atau kru pesawat.

Evakuasi Pesawat

Setelah tergelincir di Bandara Kenyam, personel gabungan TNI-Polri di Pos Pasgat bersama masyarakat setempat berhasil mengevakuasi pesawat Smart Cakrawala Aviation tersebut. Proses evakuasi dengan menggunakan alat berat dan tali tambang untuk menarik badan pesawat menuju apron bandara.

Pesawat kemudian mengamankannya di samping pos pengamanan bandara untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim teknis dari Smart Cakrawala Aviation4. Selain itu, barang-barang milik perusahaan yang ada di dalam pesawat juga mendapat pengamanan aparat setempat.

Dampak Pesawat Tergelincir Terhadap Penerbangan

Meskipun tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan pesawat Smart Cakrawala Aviation, namun kejadian tersebut berdampak terhadap penerbangan di Bandara Kenyam. Beberapa dampak yang terjadi antara lain:

  • Penundaan penerbangan. Beberapa pesawat yang hendak mendarat atau lepas landas di Bandara Kenyam harus menunda jadwalnya karena adanya pesawat Smart Cakrawala Aviation yang tergelincir di landasan pacu. Hal ini menyebabkan keterlambatan dan ketidaknyamanan bagi penumpang dan kru pesawat.
  • Kerugian materi. Perusahaan Smart Cakrawala Aviation mengalami kerugian materi akibat kecelakaan pesawat tersebut. Selain kerusakan pada badan pesawat, perusahaan juga harus membayar biaya perawatan medis untuk pilot dan kru pesawat, serta biaya evakuasi dan pemeriksaan pesawat.
READ  Pelaku Pemerkosaan di Lahat Terancam Hukuman Penjara 12 tahun

Kekhawatiran masyarakat. Masyarakat yang tinggal di sekitar Bandara Kenyam merasa khawatir dengan keamanan penerbangan di sana. Mereka berharap agar pihak terkait dapat meningkatkan standar keselamatan dan kelayakan pesawat yang melayani rute Papua Pegunungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *