Mataram, NTB – Sejumlah relawan yang terdiri dari personel TNI, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, komunitas lingkungan, serta warga setempat bahu-membahu membersihkan bantaran Sungai Kali Ancar pasca luapan yang menyebabkan banjir beberapa hari lalu di Lingkungan Sweta Timur, Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Minggu (13/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan memulihkan kebersihan sungai pascabanjir sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat.
Karya bakti ini dipimpin langsung oleh Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, S.Sos., M.H., bersama Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram, Letkol Inf. Nyarman, M.Tr (Han). Turut hadir perwakilan Polsek Sandubaya, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah se-Kota Mataram, serta relawan dari Komunitas Cinta Mataram, pelajar dan berbagai elemen masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan hari ini. Ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan upaya membangun kesadaran kolektif agar sungai tetap terjaga,” ujar Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana.
Sementara itu, Dandim 1606/Mataram, Letkol Inf. Nyarman, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung program kebersihan lingkungan. “TNI siap berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” tegasnya.
Relawan dibagi dalam dua sektor untuk mempercepat proses pembersihan:
– Sektor Selatan: Dipimpin oleh Komandan Koramil (Danramil) 1606-01/Cakranegara dan 1606-07/Gunung Sari.
– Sektor Utara: Dipimpin oleh Danramil 1606-04/Gerung.
Kegiatan diawali dengan pembagian tugas, dilanjutkan dengan pembersihan sampah yang menumpuk di bantaran sungai. Personel TNI menggunakan peralatan kebersihan, sementara warga dan komunitas bergerak mengumpulkan sampah plastik serta dahan pohon yang dapat menghambat aliran sungai ancar.
Hasilnya, sebanyak ±2 ton sampah berhasil diangkut oleh truk sampah Dinas Lingkungan dan Kehutanan serta Truk dari Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Mataram, mengurangi risiko banjir dan penyebaran penyakit akibat lingkungan yang kotor.
“Ke depan, kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat,”harap Walikota Mataram.