Bima, NTB (31 Oktober 2025) – Polsek Lambu, Polres Bima Kota, bergerak cepat mengamankan seorang pria berinisial SY (42), warga Dusun Bou, Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Syaiful alias Bunga, warga Dusun Lanco, Desa Lanta Barat, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Lambu pada Rabu, 29 Oktober 2025, sekitar pukul 19.00 Wita.
Kapolres Bima Kota AKBP DIDIK PUTRA KUNCORO, S.I.K., M.Si. melalui Kapolsek Lambu IPTU Syarifuddin, S.H. menjelaskan, akibat kejadian itu korban mengalami luka robek pada telapak tangan kanan dan lengan kanan akibat sabetan senjata tajam.
Menurut keterangan yang dihimpun, insiden bermula sekitar pukul 15.00 Wita, saat adik pelaku bernama Rika merasa diancam oleh korban menggunakan sebilah parang ketika menjenguk anak pelaku di PKM Lambu.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 19.00 Wita, pelaku SY yang juga hendak menjenguk anaknya, bertemu dengan korban di lokasi yang sama. Keduanya sempat terlibat cekcok dan mengeluarkan parang. Pelaku kemudian membacok korban sebanyak dua kali hingga korban mengalami luka serius. Setelah kejadian, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi.
Warga yang berada di sekitar lokasi segera mengevakuasi korban ke PKM Sape untuk mendapatkan perawatan medis, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Bima karena luka yang cukup parah.
Mendapat laporan dari masyarakat, personel Polsek Lambu bergerak cepat menuju lokasi dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan. Pelaku kemudian dibawa ke Mako Polres Bima Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Lambu IPTU Syarifuddin, S.H. mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu keributan.
“Kami mengingatkan agar masyarakat mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Jangan ada tindakan balasan yang justru memperkeruh situasi,” tegasnya.
Langkah cepat Polsek Lambu ini mendapat apresiasi dari warga sekitar, yang menilai kehadiran polisi di tengah masyarakat mampu menciptakan rasa aman dan menekan potensi konflik antarwarga.
