Berita  

Polsek Gerung Kawal Distribusi Jagung NTB ke Bulog, Pastikan Kualitas Aman

Ketahanan Pangan NTB: Polisi Kawal Serapan Jagung Petani

Lombok Barat – Upaya berkelanjutan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan melalui sinergi antara aparat keamanan dan pelaku usaha. Pada Senin (27/10/2025), jajaran Polsek Gerung, di bawah naungan Polres Lombok Barat, Polda NTB, melaksanakan kegiatan monitoring dan pendampingan penjualan stok jagung pipilan ke gudang Perum Bulog NTB di Kota Mataram. Langkah proaktif ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional dan memastikan kualitas komoditas strategis.

Pengecekan Mutu Jagung dan Peran Aktif Kepolisian

Kegiatan krusial ini dimulai sekitar pukul 13.00 WITA di gudang UD. SARI PADI, Dusun Mendagi, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, milik Saudara Muhnam. Fokus utama kegiatan adalah memastikan proses pendistribusian dan kualitas stok jagung yang akan diserap oleh Bulog.

Berdasarkan data yang dihimpun, stok jagung yang direncanakan akan didistribusikan ke Gudang Bulog NTB di Pertokoan Dasan Cermen, Kota Mataram, adalah sebanyak 2 Ton. Sebelum proses pengiriman, petugas dari Bulog melakukan pengecekan mutu secara saksama. Hasilnya menunjukkan bahwa jagung tersebut memiliki kadar air sebesar 10,3%. Angka ini jauh berada di bawah ambang batas maksimal kadar air yang dipersyaratkan oleh Bulog, yaitu 14%. Pemenuhan standar kualitas ini sangat vital untuk menjamin jagung dapat disimpan dalam jangka waktu lama sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tanpa mengalami kerusakan atau tumbuhnya jamur berbahaya seperti aflatoksin.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, yang memimpin langsung kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam alur distribusi pangan. “Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan setiap tahapan penjualan dan distribusi jagung ini berjalan aman, tertib, dan lancar. Kami juga ingin memastikan bahwa komoditas yang diserap oleh Bulog telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Iptu Bayu Damana. “Ini adalah wujud nyata dukungan Polri dalam mengawal kebijakan ketahanan pangan, sekaligus menjamin kesejahteraan petani dan pelaku usaha agar hasil panen mereka terserap dengan harga yang layak.”

Distribusi Ditunda Akibat Faktor Cuaca, Dijadwalkan Ulang

Meskipun kualitas jagung telah dinyatakan memenuhi standar yang disyaratkan oleh Bulog, proses distribusi yang sedianya dilaksanakan pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 13.30 WITA terpaksa mengalami penundaan. Pembatalan atau penundaan ini dilakukan karena adanya faktor cuaca yang kurang mendukung, yakni hujan deras di lokasi.

Penundaan pengiriman ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah potensi kerusakan mutu jagung selama proses pengangkutan yang rentan terjadi jika terkena air hujan. Untuk menjaga optimalitas kualitas dan kelancaran distribusi, rencana pengiriman 2 ton jagung tersebut dijadwalkan ulang pada keesokan harinya, Selasa 28 Oktober 2025, sekitar pukul 10.00 WITA.

Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menambahkan bahwa, “Meskipun terjadi penundaan karena faktor alam, kami bersama pihak gudang dan Bulog telah berkoordinasi untuk menjadwalkan ulang pengiriman pada besok pagi. Hal ini penting untuk memastikan komoditas pangan tetap dalam kondisi prima saat tiba di gudang Bulog.”

Komitmen Polri Menjaga Rantai Pasok Pangan

Kegiatan monitoring dan pendampingan di UD. SARI PADI ini selesai pada pukul 14.00 WITA dan dilaporkan berjalan dengan aman dan lancar. Sinergi antara Polsek Gerung, Bulog, dan pelaku usaha ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengamankan Cadangan Pangan Pemerintah.

Peran aktif Polsek Gerung dalam mendampingi petani dan pelaku usaha dalam menjual hasil komoditas mereka kepada Bulog bukan hanya terbatas pada pengawasan keamanan, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi dan fasilitator untuk memastikan semua prosedur dan standar kualitas terpenuhi. Pendampingan ini diharapkan dapat memutus mata rantai kerugian petani dan menjamin harga jual yang sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang telah ditetapkan pemerintah.

Dengan adanya pengawalan ketat dan pengawasan mutu ini, diharapkan stabilitas pasokan jagung sebagai salah satu komoditas strategis di NTB dapat terjaga, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada ketahanan pangan di wilayah Lombok Barat dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *