Berita  

Polres Bima Kota dan Bulog Gelar Rapat Koordinasi Penyerapan Jagung, Dukung Ketahanan Pangan Nasional 2025

Kota Bima, NTB (16 Mei 2025) – Dalam upaya mendukung program Ketahanan Pangan Nasional 2025, Polres Bima Kota bersama Perum Bulog Cabang Bima menggelar kegiatan sosialisasi dan rapat koordinasi terkait penyerapan jagung hasil panen petani di wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 09.30 WITA, bertempat di Mako Polres Bima Kota.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., Pimpinan Cabang Bulog Bima Heri Sulistiyo, Kasat Binmas IPTU Agus Supriyanto, Kasat Intelkam Polres Bima Kota Hairul Nurrahman, S.Sos., para Kapolsek jajaran, serta para Bhabinkamtibmas wilayah hukum Polres Bima Kota.

Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro menegaskan pentingnya pengawasan terhadap proses penyerapan jagung agar tidak dimanfaatkan oleh oknum pengepul yang dapat merugikan petani.

“Penyerapan jagung oleh Bulog dengan harga Rp 5.500 per kilogram harus benar-benar diawasi agar tidak disalahgunakan. Kita butuh kerja sama dari intel Polsek, Bhabinkamtibmas, PPL, hingga kepala desa dan lurah,” ujar Kapolres.

Kapolres juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap potensi keluhan petani yang jagungnya belum terserap, guna mencegah isu-isu negatif di masyarakat. Ia menegaskan bahwa Bhabinkamtibmas memiliki peran strategis sebagai jembatan komunikasi, agen perubahan sosial, serta penjamin keamanan di lapangan.

“Saat ini kita memasuki masa panen jagung. Melalui sinergi antara petani, Bulog, dan aparat keamanan, kita ingin memastikan penyerapan jagung berjalan lancar demi kesejahteraan petani dan stabilitas pangan,” tegas Kapolres.

Tak hanya itu, dalam mendukung realisasi agenda Asta Cita 2025 yang menjadi prioritas nasional, Polres Bima Kota juga merencanakan pembangunan Gudang Penampung Hasil Tani sebagai langkah strategis jangka panjang.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bima, Heri Sulistiyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyinergikan peran petani, pemerintah, dan kepolisian dalam menjaga stabilitas produksi dan distribusi jagung lokal.

“Bulog Bima mendapat target serapan 21.840 ton jagung pipil kering pada tahun 2025, terdiri dari 3.840 ton dari Kota Bima, 8.000 ton dari Kabupaten Bima, dan 10.000 ton dari Kabupaten Dompu,” jelas Heri.

Jagung diserap dengan harga Rp 5.500 per kilogram dengan kadar air maksimal 14%, dikemas dalam karung 70 kg jahit mesin, dan disalurkan langsung dari petani atau melalui kelompok tani. Selain itu, petani juga akan menerima biaya angkut sebesar Rp 200/kg (belum dipotong pajak) yang dibayarkan saat jagung tiba di gudang.

Dalam pelaksanaannya, surat jalan pengiriman jagung harus dikeluarkan oleh Bhabinkamtibmas sebagai bentuk verifikasi bahwa jagung berasal dari petani lokal. Jagung yang berasal dari gudang pengepul tidak akan diterima.

Gudang Bulog (BGR) akan beroperasi dari Senin sampai Jumat pukul 08.00–16.00 WITA, serta Sabtu pukul 08.00–12.00 WITA. Setiap pengiriman harus dilengkapi dokumen petani, data lahan, estimasi hasil panen, dan dokumentasi geo-tagging.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah, Bulog, dan Polres Bima Kota dalam membangun ekosistem ketahanan pangan yang berkeadilan, transparan, dan berpihak kepada petani lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *