Sumbawa Barat, NTB — Pada hari Selasa, 04 Maret 2025, pukul 11.00 WITA, Bhabinkamtibmas Desa Rarak Ronges, Kecamatan Brang Rea, melakukan kegiatan pendampingan panen jagung milik warga di Desa Rarak Ronges. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelompok Tani Ai Buak, yang merupakan salah satu kelompok tani yang aktif di desa ini dan telah menjadi mitra dalam pengembangan sektor pertanian.
Panen jagung yang dilakukan oleh kelompok tani ini menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi warga setempat. Hasil panen tersebut rencananya akan dijual kepada pengusaha dengan perkiraan harga sekitar Rp 3.000 per kilogram. Meskipun demikian, petani menghadapi beberapa kendala yang cukup signifikan dalam proses pascapanen, antara lain, tidak adanya mesin pipil jagung yang memadai untuk mempermudah proses pengolahan, serta terbatasnya pembeli lokal yang dapat menampung hasil panen mereka dalam jumlah besar.
Terkait dengan kendala tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Rarak Ronges memberikan dukungan dan pendampingan, tidak hanya dalam hal pengamanan tetapi juga dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi para petani. Bhabinkamtibmas bersama perangkat desa dan kelompok tani berencana untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Pertanian setempat, guna memfasilitasi penyediaan mesin pipil jagung serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi hasil pertanian di Desa Rarak Ronges.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasi Humas, AKP Zainal Abidin, S.H. menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat, serta sebagai bentuk nyata perhatian terhadap kesejahteraan petani di desa. “Dengan adanya upaya yang terkoordinasi, diharapkan dapat menciptakan solusi jangka panjang yang menguntungkan bagi petani, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memajukan perekonomian lokal,” jelasnya.
Seluruh kegiatan pendampingan berjalan aman dan terkendali, dengan kehadiran Bhabinkamtibmas yang selalu siap memberikan dukungan kepada warga, memastikan agar proses panen dan distribusi hasil pertanian dapat berjalan lancar dan aman. “Diharapkan kegiatan serupa dapat lebih sering dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan semangat gotong royong dalam pembangunan desa,” tuturnya.